Rumah Tahan Gempa – Beton

Bagian 3

Beton adalah bahan komposit yang terdiri dari beberapa komponen, termasuk semen, pasir, agregat, air dan aditif. Setiap komponen memainkan peran penting dalam menentukan sifat-sifat beton yang dihasilkan. 

Kekuatan beton di Indonesia biasanya diukur dalam Kg/cm2 atau K- (K-175, K-250 dll)

Untuk pondasi, lantai beton kedua, balok dan kolom struktur target kekuatan K-250 setelah 28 hari. Untuk kolom praktis atau lintel  K-175 cukup. 

Untuk rumah lebih dari 2 tingkat, desain harus dilakukan oleh seorang insinyur struktur.

Semen

Semen adalah bahan pengikat yang bertanggung jawab untuk menahan beton bersama. Terbuat dari campuran batu kapur (limestone) dan mineral lainnya yang dipanaskan pada suhu 1,450°C di kiln untuk menghasilkan bubuk halus. Kualitas semen ditentukan oleh komposisi kimianya dan kehalusannya. Kekuatan beton yang dihasilkan tergantung pada kualitas semen yang digunakan. Secara umum, semen berkualitas lebih tinggi menghasilkan beton yang lebih kuat.

Ada banyak jenis semen untuk keperluan khusus tetapi mayoritas beton campuran site mix (lokasi proyek) menggunakan jenis PCC atau PPC.

Pasir

Pasir untuk Pasangan Bata atau Plester yang baik berukuran <3mm dan untuk beton  <5mm

Pasir harus berbentuk sudut bulat dan tidak panjang dan rata. Ukuran harus gradasi dari kecil ke besar, bukan ukuran tunggal. Pasir gradasi baik mengalir lebih mudah.

Gradasi Baik Gradasi Kurang

Berdasarkan SNI 03-6820 2002 pasir yang bagus harus bersih dan bebas dari partikel tanah liat, lumpur atau bahan organik lainnya. Tanah liat/lumpur harus <5% dan tidak ada bahan organik. 

Kadar Lumpur tinggi dapat menyebabkan reaksi penyusutan dan retak. Bahan organik (daun/kayu sudah busuk yang ada dalam pasir) dapat membuat kekuatan semen akan turun.

Uji Organik pasir dengan kimia soda api dilarutkan dengan air. Warna yang lebih gelap berarti kandungan organik yang tinggi. SNI mengatakan Organik harus 0 tetapi untuk rumah tidak apa-apa jika kurang dari 3.

Pasir laut memiliki masalah kandungan garam bisa terjadi korosi pada tulangan besi. Pasir laut harus dicuci berkali-kali sebelum digunakan untuk beton

Batu Split (Kerikil)

Ukuran 8mm – 15mm lebih mudah untuk diaduk dan mengisi bekisting kolom dan balok. Boleh dengan batu split sampai 30mm tapi lebih susah.

Batu belah/batu split harus kuat dan tidak tercampur pasir atau debu.  Jangan gunakan batu belah datar dan panjang. Bentuknya harus lebih persegi dan bersudut

Jangan pakai batu split rata dan panjang.

Air

Air harus bersih. Perbandingan antara semen dan air harus benar-benar tepat untuk menghasilkan beton yang kuat dan tahan lama. Jangan tambahan kelebihan air untuk membantu beton mengalir mengisi kolom dan balok.

Rasio air terhadap semen yang lebih rendah akan membuat beton lebih kuat. Disarankan kurang dari 0.5 % ( perbandingan% antara = air/semen ) berdasarkan volume.

Obat Semen

Obat Semen PCE akan mengurangi pemakaian air berlebihan dan mencegahan pemisahan antara partikel semen/pasir/batu. Pencampuran menggunakan obat semen akan homogen dan merata. Pengisian adukan beton pada bekisting kolom / balok akan mengalir lebih mudah tanpa menambahkan air kembali. 

Hasilnya adalah kekuatan yang lebih tinggi, pengerasan yang lebih cepat, permukaan lebih keras dan risiko retak atau “bleeding” (air keluar) yang berkurang.

Lebih baik gunakan tipe PCE (Polycarboxilate Ether) seperti MP-80 dan MP-88 dari Mortarplus. (www.mortarplus.com)

PCE adalah teknologi terbaru untuk aditif beton dan digunakan oleh semua batch plant readymix.

Tambahkan PCE Obat ke dalam air pencampur. Satu sachet (125ml) MP-88 Obat Beton untuk 20 liter air untuk 50kg semen atau 250ml MP-80 Obat Beton untuk 50kg semen.

Untuk kekuatan yang lebih tinggi, pemakaian air dapat dikurangi dengan menambahkan hingga 3 sachet untuk 50kg semen. Obat tambahan ini juga bisa membantu jika kualitas pasir kurang baik.

Percampuran

 Sebaiknya menggunakan alat molen dan semua bahan harus diukur /ditakar sehingga lebih akurat. takaran menggunakan ember 20 liter atau kotak kayu khusus.

Untuk kekuatan yang lebih tinggi, kurangi proporsi pasir ke 2.5 pail dan kurangi airnya sedikit.(2 Liter)

Untuk kekuatan yang lebih rendah seperti Kolom Praktis, tambahkan pasir menjadi 3,5 Pail dan tambahkan airnya sedikit. (2 Liter)

Untuk hasil terbaik selalu campur menggunakan molen.

Pertama tambahkan setengah air (ditambah Obat Semen PCE) kemudian tambahkan semen diikuti pasir dan terakhir batu belah. Tambahkan sisa air agar adonan tetap homogen. Hindari menambahkan air ekstra dan biarkan beberapa menit untuk memulai reaksi PCE. Campuran harus terlihat halus dan tidak terlalu basah.

Gunakan beton setelah pencampuran selama 3-5 menit. 

Segerakan pengecoran, selesaikan pengecoran dibawah 20-30 menit, jangan ditambah air kembali untuk membuat flow karena hasilnya akan terjadi penurunan kekuatan, bleeding dan retak susut.

Beton adalah bagian struktural dari rumah dan ada risiko bagi penghuninya jika terjadi kegagalan. Hati-hati dengan pemilihan material dan proses pengecoran beton agar hasilnya kuat dan tahan lama.

Diterbitkan oleh michaelbacon

Spesialis Mortar dan Bangunan di Indonesia. Bekerja dengan produk mortar dari Tiga Roda dan aditif dari Mortarplus

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: