Rumah Tahan Gempa – Struktur

Bagian 2

Indonesia mengalami ratusan gempa bumi setiap tahun, beberapa di antaranya bisa sangat kuat dan menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Salah satu bahaya bagi kehidupan yang terkait dengan gempa bumi adalah runtuhnya rumah. Rumah yang dibangun dengan buruk atau yang dibangun dengan bahan berkualitas rendah sangat rentan terhadap kerusakan selama gempa bumi.

Binkai Beton Bertulang

Desain rangka beton merupakan metode bangunan yang umum digunakan di Indonesia untuk membangun rumah tahan gempa. Penggunaan beton bertulang memberikan kekuatan dan stabilitas pada struktur, yang sangat penting untuk menahan aktivitas seismik.

Dinding Angkur ke Beton

Dinding yang akan diikat di dalam rangka beton dapat berupa:

Bata Merah, Batako, Bata Ringan, Sistem panel.

Dinding harus memiliki kolom struktur beton atau kolum praktis setiap maksimal 3m. Dinding harus diangkurkan ke kolom beton, dengan besi angkur sepanjang 40 cm pada setiap tinggi 40 cm. Hal ini sangat penting untuk mencegah runtuhnya tembok saat terjadi gempa.

Kusen pintu dan jendela juga harus memiliki kolom praktis yang diikat ke dinding setiap 40cm.

Dinding dapat berfungsi sebagai penahan geser dan mungkin bisa  terjadi beberapa retakan diagonal apabila terjadi gempa kuat. Tapi hal Ini dapat dengan mudah diperbaiki.

Sistem rangka harus diikat ke dinding bersama dengan balok pondasi, kolom dan ring balok pada tiang penyangga atap. Besi angkur pondasi harus disambungkan ke balok pondasi yang disambungkan ke kolom dan ring balok yang disambungkan ke rangka atap. Semua bekerja sama untuk membentuk suatu ikatan yang kuat dan aman.

Metode desain ini hanya direkomendasikan untuk rumah hingga dua lantai. Di atas 2 lantai harus disetujui oleh desain struktural. 

Atap Ringan

Rangka atap baja ringan direkomendasikan untuk mengurangi berat atap. Lembaran atap seng atau genteng ringan juga akan membantu mengurangi berat struktur atap.

Gunakan bingkai pelana dan penutup lembaran ringan daripada menggunakan bata dan bingkai beton. Pelana dengan dinding bata harus ada rangkai seperti dinding.

Sistem Rapi oleh Indocement

Indocement telah mengembangkan sistem rangka pracetak untuk membantu para pengembang membangun perumahan yang tahan gempa dan terjangkau. Sistem ini menggunakan elemen pracetak untuk balok, kolom, kolom praktis dan lintel yang dibaut menjadi satu.

Dinding menggunakan panel bata ringan plus mortar dari Tiga Roda.

Rincian lebih lanjut dapat ditemukan di artikel Rapi lengkap.

Risiko Bahaya Tertinggi apabila terjadi Gempa Bumi

1. Genteng beton jatuh

2. Dinding bata runtuh / lepas dari rangka beton

3. Jendela dan kaca jatuh

4. Kualitas Beton mutu rendah

5. Tulangan baja yang salah

Dengan mengikuti pedoman ini, diharapkan dapat membangun rumah tahan gempa, yang tahan terhadap aktivitas seismik dan melindungi kehidupan keluarga.

Diterbitkan oleh michaelbacon

Spesialis Mortar dan Bangunan di Indonesia. Bekerja dengan produk mortar dari Tiga Roda dan aditif dari Mortarplus

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: