Masalah Kelembaban dan Jamur pada Dinding

1. Kerusakan pada Cat / Acian dinding 

yang diakibatkan oleh air dalam tanah yang naik sampai setinggi 80 cm di sepanjang dinding bawah dalam rumah yang muncul bukan karena kebocoran dari air pipa atau bak mandi.

2. Volume air tanah yang berada  di bawah sekitar dinding dan lantai yang  perlahan terkumpul banyak, membuat  air tidak langsung mengalir seluruhnya keluar menjauhi rumah, tetapi  air tersedot melalui kapiler tembok dan plester dinding  lalu keluar melalui acian. 
3. Permasalahan diatas tidak cukup diperbaiki  hanya pada bagian yang terkena saja, tetapi  kita harus mencari sumber airnya dengan mencegah air kembali masuk, mengallrkannya menjauh dari rumah, setelah itu memperbaiki dindingnya.
Penyebab sumber air yang memungkinkan :
a. Air yang mengalir pada celah antar bangunan .
b. Air yang  berasal dari atap tidak masuk ke sistem  drainase dengan baik kemudian   
    merembes melalui tanah dibawah lantai.
c. Jarak Ketinggian tanah dengan lantai rendah sehingga air tanah mudah merambat ke    
    dinding.
d. Adanya drainase yang  terlalu dekat dengan dinding/pondasi bangunan.
4. Pencegahan
a. Dak beton harus dipastikan sudah diwaterproofing dengan baik  untuk menampung/ menahan rembesan air dari genteng. Air yang jatuh diatas atap datar /dak atau air yang turun melalui pipa harus dicek,ujung pipa keluarnya sebelah mana, apabila melalui dak maka air harus diarahkan sehingga  tidak masuk kedalam celah antar dinding batas disebelah kiri.
b. Air yang turun melalui dinding ke tanah melalui pipa harus dicek kondisi sambungan pipanya benar atau tidak. Cara terbaik adalah membuat kotak penampungan air/ kotak drainase di depan dak yang kemudian dialirkan kebawah melalui pipa.

c. Semua air dari dak yang turun melalui pipa kecil yang tertanam ke dinding, lalu   keluar di bagian bawah menuju  saluran pembuangan. Jika ini adalah satu- satunya pipa keluaran untuk dari dak maka pipa yang digunakan terlalu kecil dan tidak memiliki sistem overflow lainnya apabila volume air banyak meluap.
d. Mengubah sistem keluar dengan pipa baru dan sistem overflow dan menutup pipa lama . Memasang sebuah kotak logam/plastik dengan system drainase lubang untuk  air meluap dan pipa baru dengan diameter besar 150mm jika memungkinkan  dapat   dibuat persegi atau bulat. (sesuai dengan gaya rumah )
e. Pipa dari atap harus masuk ke bak dalam tanah dan keluar ke saluran Jalan. Jangan masuk ke drainase untuk tanah atau pipa lain.
f. Pastikan bahwa dinding yang berdekatan menempel dengan dak ditutup dengan  benar menggunakan bahan membran yang dapat menutup sampai dinding kira-kira   sampai 100mm.
g. Mengecat dinding yang berdekatan dengan dinding tetangga dengan cat tahan air dan perbaiki retak apabila ada.
h. Pasang bak drainase penampungan bawah di pinggir rumah . Pipa baru dari atap dapat dialirkan ke bak itu dan kemudian dapat memasang  sebuah pipa besar baru yang dialirkan menjauhi rumah.
i. Pipa lama dapat dibuang.
j. Level tanah yang terlalu  dekat dengan lantai rumah yang mengakibatkan apabila hujan  deras air yang terserap ditanah akan mudah mengalir ke bawah  rumah.  

k. Adanya saluran yang berdekatan dengan pondasi rumah mengakibatkan air dengan mudah masuk kedinding yang merambat melalui pondasi, sebaiknya saluran ini di ditutup atau dibuatkan kembali pembuangan air dalam tanah dengan jarak 60cm sampai 1m di seluruh tepi rumah yang dialirkan menjauhi rumah atau ke saluran air umum.


5. Setelah pekerjaan waterproofing dan pencegahan selesai , tunggu beberapa bulan untuk melihat apakah ada perubahan dinding dalam menjadi kering,  karena hal ini memerlukan waktu yang lama untuk membuat dinding menjadi kering .
Ketika dinding sudah lebih kering dapat mengganti plaster yang lama dengan plaster yang baru setinggi 80cm / setinggi dinding yang bermasalah, tambahkan cairan latex kedalam adukan agar dinding menjadi lebih tahan air, setelah plaster kering sempurna aplikasi acian dan setelah itu bisa cat.
Kami berharap bahwa point-point ini dapat memecahkan masalah kelembaban di dalam rumah Anda .

Kualitas Terbaik dengan Semen Tiga Roda – Bagian 3: "PLESTER"

Bagian 3 : “Plester”
Pada artikel kokoh bagian 3 ini, kita fokus akan membahas bagaimana membuat dinding plaster yang baik, artikel sebelumnya dapat dilihat pada Kokoh Juni 2013 – Kokoh Agustus 2013 tentang Acian dan Pasangan Bata. Semua artikel mortar Tiga Roda sebelumnya juga dapat dibaca di mortartigaroda.blogspot.com

Untuk kualitas terbaik kami sarankan menggunakan plester mortar dicampur. Produk mortar dirancang untuk aplikasi lebih mudah dan  mengurangi risiko retak. 

Kualitas pasir

Bulan lalu kita membicarakan tentang bagaimana memastikan kualitas pasir yang baik untuk membuat pasangan bata dan plester mendapatkan hasil terbaik. Jika pasir memiliki kandungan lumpur tinggi> 5% maka akan ada banyak penyusutan di plester setelah kering.

Pasir yang anda gunakan harus memiliki kadar lumpur dan kandungan organik rendah serta memiliki gradasi yang baik. Ukuran pasir harus dari 0.1mm ke 2.0mm.


Semen

Semen merupakan bahan material yang menghasilkan kekuatan dan tahan air, apabila dikombinasikan dengan kualitas baik pasir dapat membuat dinding plester yang sangat baik. Plester harus fleksibel dan terikat baik pada bata. Jika jumlah semen terlalu tinggi akan terlalu kaku dan mudah retak. Jika jumlah semen terlalu rendah plester akan halus dan mudah lepas.



       Aplikasi
Pasir
Semen
Plester – Tempat Basah
3
1
Plester – Tempat Kering
5
1
Persiapan

1. Dalam mendapatkan hasil kekuatan terbaik sebaiknya plaster menunggu 2 minggu setelah pasang bata selesai. Hal ini untuk mencegah terjebaknya air di dalam dinding apabila aplikasi lebih awal, karena dibawah itu pasangan batanya masih basah.

2. Basahi bata secukupnya sebelum aplikasi karena apabila bata atau bata ringan terlalu basah maka ikatan antara plester dan dinding akan sangat lemah. Juga air yang terperangkap akan menciptakan pertumbuhan bakteri yang akan membuat noda dan merusak cat.

3. Saluran listrik, pipa air, pipa AC dan kotak saklar harus dipasang masuk ke dalam bata kemudian ditutup menggunakan material plester sama yang akan digunakan, hal ini dilakukan minimal 3 hari sebelum aplikasi plester. Tahapan seperti ini dapat mencegah retak plester dari susut karena pergerakan pipa.

4. Untuk proyek bertingkat, kolom praktis merupakan bagian dari konstruksi dinding dan sebaiknya menempel pada pasangan bata, bukan untuk kolom struktural. Kolom praktis sebaiknya menyatu dengan balok dan lantai diikat dengan besi yang berguna menahan dinding tidak bergerak selama gempa bumi.

5. Pada proyek satu lantai  dinding yang dapat diikat pada kolom dan balok menjadi satu sehingga mereka membentuk struktur tunggal yang solid. Struktur pada proyek bangunan bertingkat akan banyak pergerakan dari gempa bumi, defleksi (lendutan) karena adanya tekanan, pergerakan pondasi, perbedaan suhu dll.  Balok dan kolom struktur harus selalu  terpisah dari dinding non struktural hal ini memungkinkan untuk mudah bergerak.

6. Untuk mengontrol retak yang disebabkan oleh gerakan struktural plester tersebut harus dibuat celah untuk pergerakan atau tali air. Tali air harus dibuat apabila ada pertemuan  plester dan kolom struktural atau balok atau bahan yang berbeda seperti kayu atau baja. Jika plester yang bersambungan seperti diatas tanpa udara tali ada kemungkinan terjadi retak yang tidak teratur pada plester dan acian. Fungsi tali ini menyamarkan apabila terjadi retak,karena retakan yang terjadi akan berada dalam celah itu.

Kepalaan

Dalam memastikan tingkat dan ketebalan plaster yang benar, tukang harus mempersiapkan kepalaan / patokan plester sebagai panduan untuk alat jidar selama aplikasi. Kepalaan ini dibuat dengan bahan yang sama ( perbandingan semen pasir nya dan kualitas pasir yang sama ) dengan plaster yang akan digunakan nantinya. Jangan membuat kepalaan lebih kuat  dari plester, karena akan membuat penyerapan air berbeda , efek yang terjadi setelah aplikasi acian akan menyebabkan retakan di sepanjang tepi kepalaan tersebut.

Aplikasi untuk Plester

1. Basahi tembok, bata ringan atau beton dan jangan aplikasi plester di bawah sinar matahari yang kuat atau angin kencang yang bisa membuat pekerjaan terlalu cepat kering. Semen membutuhkan air untuk hidrasi yang memberikan kekuatan untuk campuran plester. Setelah aplikasi plester, lembabkan dinding untuk beberapa hari dan agar kekuatan dinding dapat meningkat.

2. Plester yang dikamprot ke dinding diratakan menggunakan Jidar a. (a panjang lurus dari aluminium atau kayu) Ketika dinding setengah kering, tukang dapat membuat dinding lebih halus dengan roskam besi atau, jika tidak ada acian yang akan diaplikasikan.

3. Beton harus dibersihkan terlebih dahulu untuk menghilangkan minyak apapun dari cetakan setelah itu beton di ‘chipping’/ dikasari untuk memberikan permukaan kasar atau dapat menggunakan agen bonding / lem putih untuk memberikan adhesi yang baik ke permukaan beton Bonding agent dapat dicat pada beton sebelum plesteran atau dapat dicampur dalam plester.

4. Metode pencampuran terbaik adalah dengan menggunakan mixer molen listrik yang akan memastikan plester homogen. Pencampuran di lantai dengan cara tradisional tidak dapat menghasilkan campuran semen merata di plester.

5. Ada cara lain dalam aplikasi plaster yaitu menggunakan mesin semprot ( spray ) untuk plaster dalam hal ini harus menggunakan mortar yang siap pakai dalam menghasilkan produk yang maksimal. Metode ini belum banyak digunakan di indonesia.

6. Rata-rata ketebalan untuk plester pada bata harus 15mm dan 10mm pada bata Ringan. Jika plester harus tebal sebaiknya diaplikasikan dalam 2 tahap.

7. Sudut luar dapat menggunakan logam atau plastik yang ditempel ke plester atau langsung ke dinding untuk mendapatkan hasil acian lurus. Hal ini tidak umum bagi Indonesia dan sebagian proyek hanya akan menggunakan plester dalam membuat sudut. Hasil yang baik dapat dicapai jika menggunakan mortar berkualitas  dan hasil aplikasi plester rata dan lurus menggunakan jidar lurus serta kepalaan sebagai panduan.

Aplikasi plester adalah tahap yang paling penting dari konstruksi dinding. Ini adalah dasar untuk Acian kualitas dan finishing cat dan perawatan harus diambil untuk melakukan pekerjaan dengan baik plester Anda.









Dengan kualitas Plester/Acian bagus, 
rumah ini pasti tahan lama.



Kualitas Terbaik dengan Semen Tiga Roda – Bagian 2 : Pasangan Bata

Bagian 2 : Pasangan Bata dengan Semen Tiga Roda.     

Hasil terbaik untuk Pasangan Bata dan Plester adalah dengan menggunakan mortar berkualitas, yang dibuat menggunakan semen terbaik, pasir yang berkualitas dan aditif. Kenyataan yang terjadi dilapangan sebagian besar proyek-proyek di Indonesia masih menggunakan metode tradisional dalam mencampurkan pasir dan semen di tempat sehingga hasil yang mereka dapatkan tidak maksimal. Berikut adalah beberapa tips tentang cara untuk mendapatkan hasil terbaik dengan menggunakan Semen Tiga Roda.
Pencampuran di Lokasi Proyek
Kontraktor yang menggunakan Semen Tiga Roda mereka selalu yakin bahwa kualitas semen yang digunakannya adalah yang terbaik dan dapat dipercaya. Hal yang sama tidak bisa dikatakan untuk pasir dan metode pencampuran yang digunakannya dalam aplikasi pasangan bata dan plester. Jika proyek ini menggunakan pasir dengan kandungan lumpur dan kotoran organik rendah serta gradasi pasir yang baik maka hasilnya akan jauh lebih baik.
Proyek harus menentukan  campuran terbaik antar pasir, semen dan air serta membuat sebuah sistem untuk memastikan bahwa Tukang / kenek dalam melakukannya. Pencampuran sebaiknya menggunakan mixer portable ( molen mixer ) yang sebelumnya  tukang telah mengukur komposisi campuran antara pasir,semen dan air terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke dalam mixer.
Wadah / Dolak pencampuran tradisional yang diaduk menggunakan cangkul, tidak dapat menghasilkan campuran homogen dan lebih sulit dalam mengontrol proporsi campuran.
Kualitas Pasir
Pasir dapat diuji di proyek langsung dengan cara mencampurkan pasir dengan air bersih kedalam botol plastik bening, kemudian kocok pasir dan air sampai tercampur dan lalu diamkan kira- kira 30-60 menit campuran dalam botol, sampai terbentuk pemisahan. Setelah itu akan terlihat kandungan lumpur diatas pasir, ukur ketinggiannya kemudian bagi dengan total ketinggian lumpur ditambah pasir. Maksimum kadar lumpur yang disarankan adalah dibawah 5.0%. Air akan berubah menjadi gelap jika ada kandungan organik tinggi pada pasir.

Kandungan organik  pada pasir dapat diuji lebih akurat dengan menambahkan beberapa soda api, yang mana akan melarutkan kotoran organik dan mengubah warna air menjadi gelap.
Kualitas pasir baik memiliki gradasi dari ukuran 0.1mm sampai 2.0mm dengan bentuk bulat.

Gradasi Pasir Bagus

Tes Lumpur
Tes Organik







Hasil pengujian pasir
 Kualitas pasir
 Hasil
 Kandungan Lumpur Tinggi
 Retak penyusutan
 Kandungan Organik Tinggi
 Kekuatan turun, timbul bercak hitam
 Partikel pasir satu ukuran
 Kekuatan daya ikat turun,mudah lepas
Kebutuhan air tinggi
 Kekuatan turun, retak penyusutan
Bata Merah
Rendahnya kualitas bata merah dan kualitas pasir akan membuat spasi pada pasangan bata dan plester menjadi lebih tebal. Bata merah yang baik lebih presisi dan keras, hal ini tidak selalu tersedia dipasaran, sehingga harganya menjadi lebih mahal.
Bata merah sebaiknya dibuat sedikit lembab sebelum aplikasi pasangan, sehingga sewaktu aplikasi tidak terlalu menyedot air dari adukan semen terlalu cepat. Bata Merah sebaiknya jangan terlalu basah pula karena terlalu banyak air akan menyebabkan kekuatan ikatan pasangan menjadi lemah, mudah retak dan lepas. Sebaiknya tumpukan batu bata ditutup dengan lembaran plastik apabila sebelum diaplikasikan untuk menghindari hujan.
Pemasangan bata menggunakan pola selang-seling “Brick Bond” jangan menggunakan pola garis lurus “Obligasi Stack” karena akan membuat pasangan tidak ada ikatan serta mudah lepas dan retak. Dinding bata harus saling berikatan satu dengan yang lainnya atau mengikat pada Kolom Praktis.
Kolom Praktis berguna untuk mencegah dinding non-struktural jatuh/lepas dari struktur apabila terjadi  gempa. Mereka harus diikat / dibuatkan angkur pada balok, lantai dan kolom menggunakan besi .

Dinding bata non struktural tidak harus mendukung struktur balok untuk rumah multi level atau bangunan. Celah  harus dibuat antara pasangan bata dan balok untuk memungkinkan lendutan/muai susut dan pergerakan struktur. Celah tersebut bisa diisi dengan styrofoam atau bahan lembut lainnya. Jika dinding/pasangan yang dibangun menyentuh balok maka tekanan struktur akan masuk ke dalam dinding dan menyebabkan retak diagonal panjang.
Tidak ada Celah antara balok dan dinding
Celah di isi dengan Styrofoam

Rumah satu tingkat tidak perlu menggunakan metode kolom praktis yang mana kolom, balok dan dinding bergabung bersama sebagai satu unit.
Pasangan terlalu terbal
Menggunakan Mortar atau pasir berkualitas yang baik akan memungkinkan tukang dalam mengaplikasikan pasangan bata dengan spasi tipis yaitu 10 – 15mm, dinding akan lebih lurus dan plester akan lebih tipis.








Bata Ringan
Bata Ringan adalah blok besar ringan dan dapat membuat dinding lebih rata dan akurat ketika mereka diaplikasikan menggunakan “Thinbed” mortar dengan ketebalan 2mm – 3mm. Dinding akan lebih lurus dan plester bisa kurang dari 10mm.
Apabila menggunakan pasangan pasir tradisional dan semen spasi pasangan dan plaster akan lebih tebal, tidak akan seakurat thinbed mortar. Ikatan antara bata ringan dan campuran tradisional lebih lemah karena bata ringan lebih menghisap air dari adukan pasangan karena tidak tersedia cukup air untuk semen berhidrasi, apabila menggunakan pasangan tradisional sebaiknya kondisi bata harus selalu lembab sebelum di rekatkan dan pasangan harus dilembabkan selama 3 hari setelah aplikasi.
Saya tidak menyarankan mencampurkan pasangan dinding menggunakan bata merah dan bata ringan karena bata merah mempunyai sifat sedikit memuai sedangkan bata ringan akan sedikit menyusut. Apabila ini dilakukan dapat menyebabkan beberapa retak di kemudian hari.
Mortar Pasangan Bata
Merupakan produk terbaik untuk pasangan bata dengan kualitas campuran kering yang baik, memakai pasir kualitas baik  dan aditif, untuk mendapatkan pengerjaan yang maksimal. Ketika digunakan untuk  bata merah hasilnya akan lebih baik karena memiliki daya ikat dan workability yang lebih baik . Aplikasi bata ringan sebaiknya menggunakan mortar thinbed untuk aplikasi dinding lebih cepat dan lurus sehingga plester yang digunakan lebih tipis. Alternatif pengganti plaster aci adalah render apabila pasangan dinding sudah lebih lurus lebih cepat dan murah.
Dalam isu kokoh berikutnya kami akan membahas bagaimana untuk mendapatkan hasil terbaik bagi Plester dan Beton.

Kualitas Terbaik dengan Semen Tiga Roda – Bagian 1 : TR-30 Acian Putih

Bagian 1 : Acian dengan Semen Tiga Roda. 

TR-30 Acian Putih adalah produk finishing yang berkualitas, lebih cepat untuk aplikasi dan lebih murah daripada Semen Acian tradisional dan mortar lainnya. Berikut ini beberapa tips bagus dari kontraktor untuk mendapatkan hasil yang terbaik pada proyek.

Persiapkan

1. Aplikasi plester harus baik dan serata mungkin. Gunakan Mortar Plester yang berkualitas baik atau Pasir berkualitas baik jika menggunakan campuran tradisional. Sudutan harus terbentuk penuh ( lancip ) dan lurus dan penuh.
2. Atap bangunan harus sudah terpasang  terlindung dari panas dan hujan sebelum memulai aplikasi Acian.
3. Plester pada dinding luar dan dalam harus selesai terlebih dahulu sebelum aplikasi Acian.
4. Lantai kerja sudah selesai,bersih dan siap untuk pemasangan keramik.
5. Semua saluran listrik, kotak saklar,saluran AC dan pipa-pipa lainnya harus sudah terpasang di tembok sebelum aplikasi plester.
6. Isi semua lubang besar di plester setidaknya 2 hari sebelum aplikasi Acian.
8. Pasang rangka plafon ke plester sebelum memulai aplikasi Acian.
9. Aplikasikan Acian setelah plester berumur 2 minggu, agar semua penyusutan dan pengeringan selesai.

Instalasi box listrik sesudah
Acian tidak bagus

Box listrik siap sebelum di aci










Aplikasi
1. Jangan aplikasi di bawah terik matahari, terkena angin kencang atau hujan.
2. Basahi/lembabkan Plester secukupnya,  tergantung dari kondisi suhu dan kelembaban sekitar.
3. Gunakan steger dengan kaki komplet.
4. Gunakan penerangan/lampu sementara di daerah aplikasi gelap.
5. Gunakan alat yang benar, aplikasi menggunakan Roskam Besi atau Paralon dan Styrofoam atau Blok Karet untuk menggosok/memadatkan.
6. Aplikasikan acian satu dinding sekaligus bila memungkinkan tanpa ada sambungan
7. Gunakan Tukang yang cukup untuk bekerja sama dalam 1 tim.
8. Jangan aplikasi Acian terlalu awal, tunggu sampai semua persiapan selesai.
9. Jika dibutuhkan Acian yang lebih kuat untuk profil atau sudutan, tambahkan 20% Semen Putih pada acian TR 30. Jangan gunakan acian semen abu-abu untuk sudut-sudut.
10. Tambahkan 2% Bonding agen atau Lem Putih untuk aplikasi di beton atau dinding yang tidak terlindung oleh atap.


Sudutan plester tidak bagus
Kalau plester bagus hasil
 aci bisa bagus
Plester sudutan bagus
Penyelesaian
1. Gosok permukaan acian dengan Styrofoam

Tali Air

atau Blok Karet untuk menghilangkan semua tanda Roskam sehingga permukaan acian halus sempurna.

2. Jangan menggosok acian dengan Roskam Besi, Roskam Kayu agar tidak meninggalkan noda pada acian atau Kantong Semen yang dapat menyerap air pada acian.
3. Buat Tali Air dipertemuan antara dinding dan kusen pintu dan kolom beton untuk kontrol retak.
4. Jika kondisi dinding terlalu cepat kering, lakukan curing/basahi dengan cara menyemprotkan air bersih pada keesokan harinya selama 2 – 3 hari.
5. Jangan gunakan Plamir.
6. Lakukan pengecatan pada dinding untuk mencegah noda dan kotoran.
7. Bisa dicat setelah 5 hari jika dinding telah kering sempurna  ( kadar air < 15% ).
8. Gunakan cat akrilik yang berkualitas baik yang sesuai dengan peruntukannya.



Steger dengan lobang dalam
dinding harus perbaiki sesudah aci
Steger bagus tidak ada lobang dalam dinding

Limestone

” Sejarah terbentuknya penggunaan batu kapur ( limestone ) untuk semen, beton dan mortar dari zaman Mesir, Romawi dan Modern. “

Penciptaan kapur dari kerang dan karan
Batu kapur atau calcium carbonate (CaCO3) terbentuk lebih dari 30 sampai 500 juta tahun yang lalu, yang berasal dari kerang, karang, ikan purba dan kalsium yang mengendap dari dasar laut membentuk lapisan dari batuan kapur.
Tekanan dan panas dari bumi selama jutaan tahun dapat memadatkan dan mengkristalkan  hal diatas menjadi batuan kapur, dimana tekanan yang lebih ekstrim akan membentuk marmer.
Pada saat ini apabila kita menambang batu kapur untuk membuat semen maka kita akan menjumpai sisa-sisa fosil kerang dan karang yang masih menempel pada batu kapur.
Ada banyak contoh dalam sejarah mortar yang menggunakan kapur, tanah liat, bitumen atau gipsum yang secara alami ditemukan di dalam tanah. Batu kapur (Limestone) dapat berubah menjadi “kapur reaktif” apabila mendapatkan pemanasan sampai 900°C, yang apabila dicampur dengan air  membentuk reaksi  kimia menjadi calcium hidrokside (Ca(OH)2) dan apabila mengering akan kembali ke bentuk batu aslinya.
Piramida Mesir
Penggunaan kapur ini pertama kali ditemukan lebih dari 7.000 tahun yang lalu untuk membuat patung-patung dan selain itu digunakan untuk memperhalus dinding bangunan mereka. Orang Mesir lebih dari 4.500 tahun yang lalu menggunakan kapur mortar untuk plester dinding dalam Piramida dan juga gedung-gedung mereka.
Yang pertama “Roman Beton” jembatan di Roma
Bangsa Yunani dan Romawi mengembangkan penggunaan kapur sebagai mortar pasangan bata serta plester finish pada dinding mereka. Kemajuan terbesar mereka dalam konstruksi ketika mereka menemukan cara untuk membuat beton. Mereka masih belum menemukan semen modern tapi dengan menggabungkan kapur dan pasir pozzolanic dari gunung Vesuvius dan batu marmer mereka mereka mampu menciptakan “Beton Romawi” dan struktur yang mereka buat bertahan lebih dari 2.200 tahun.
Pont du Gard Aquaduct, Perancis
“The great arches of the Aqueducts” sangat akurat dan kuat dengan menggunakan “Beton Romawi” dan kapur internal yang membawa air dengan gravitasi ke Roma dan kota lain.
Colosseum, Roma
The Pantheon di Roma dibangun pada tahun 126 dengan luas kubah 43m  telah selamat gempa bumi, cuaca dan perang berkat dari  sistem “Beton Romawi”. Struktur yang luar biasa yang bahkan untuk jaman sekarang (romanconcrete.com)
Pantheon di Roma
Bangsa Romawi membangun jalan dan struktur hebat lainnya seperti Colosseum yang masih ada saat ini menggunakan “Beton Romawi”.  
 
 
Sayangnya budaya baik itu tidak dilanjutkan oleh pemerintah yang mengambil alih, setelah jatuhnya kekaisaran Romawi karena tidak memiliki keterampilan teknik yang sama. Selama lebih dari 1.000 tahun tidak ada perkembangan rekayasa dan bangunan yang signifikan setelah zaman Roma.
Mezquita di Spanyol
 
 
 
 
 
 
Great wall of China

 

 

Banyak budaya memiliki sejarah dalam hal penggunaan kapur untuk pasangan bata dan plester, seperti Mezquita di Spanyol, The Great Wall of China, katedral di Eropa, kuil-kuil Maya dan banyak lagi.

 
 
 
Pada tahun 1824 seorang tukang pasang bata dari Inggris, Joseph Aspdin, mengembangkan Portland Cement, nama itu diambil karena kesamaan warna yang mirip dengan batu dari Portland, Inggris. Hal ini merupakan awal dari perkembangan modern era bangunan beton dan mortar menggunakan semen menggantikan  kapur sebagai pengikat utama.
House on the flight of Birds, Portugal
Portland semen membutuhkan panas lebih dari 1.500°C . Semen akan cepat keras dan menjadi kuat dalam hitungan jam dibandingkan dengan kapur yang membutuhkan waktu berminggu-minggu.
Sydney Opera House
Aeon Centre, Chicago
Valencia, Spanyol
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 


Dengan adanya semen ini memungkinkan para arsitek dan insinyur untuk merancang ratusan gedung-gedung bertingkat dengan struktur  kekuatan dan bentuk yang luar biasa.

Pengembangan produk mortar kering berkantong dimulai di Jerman pada 1950-an dan perkembangannya cepat menjadi standar untuk bangunan. Mortar kebanyakan menggunakan bubuk kapur, pasir kapur dan semen dari batu kapur.
 
“Batu Kapur adalah batuan yang sangat berlimpah di planet kita dan banyak digunakan untuk membuat bangunan dari rumah sederhana sampai gedung pencakar langit “


How to Fix Wall Cracks

Banyak hal yang dapat menyebabkan dinding retak, sebelum memperbaikinya penting bagi kita untuk mengetahui penyebab retak itu sendiri. Dibawah ini merupakan pengecekan yang paling cepat terhadap macam-macam retak yang terjadi pada bata merah, bata beton dan bata ringan serta metode yang terbaik untuk memperbaikinya. Penyebab retak struktur yang disebabkan oleh pergerakan  struktural didalam bidang dinding “Non Struktural”. Hal ini dapat dihindari/dicegah oleh metode konstruksi yang benar.
 

1. Retak Struktur pada bata – plester  dan Acian 
Penyebab: Pergerakan struktur karena pondasi, defleksi ( muai susut ) Balok atau gempa bumi. 
Tipe retak ini bata didalam dindingnya biasanya sudah pecah, hingga retaknya keluar kedalam plaster dan aciannya. Retak yang terjadi adalah biasanya tegak lurus atau diagonal menyamping. Celah retak akan terbuka terus apabila struktur kembali bergerak. 

Perbaikan : Sebaiknya dibuat celah kecil antara dinding dengan balok atas untuk mengurangi tekanan,isi celah tersebut dengan styrofoam / karet kemudian untuk menyamarkannya dapat ditutup dengan list kayu atau gypsum.
Buka retak kira-kira lebar 1 cm sampai ke bata,kemudian isi celah retak dengan adukan semen pasir 1 : 5 dengan ditambahkan polimer**  4 %  , setelah 3 hari tutup dan rapihkan celah yang sudah terisi plaster sebelumnya dengan Acian Putih TR30 + 4 % polimer**

2. Retak struktural plaster  – acian
Penyebab: Pergerakan struktur karena penyelesaian pondasi, defleksi Balok atau gerakan gempa.
Tipe retak ini bata didalam dindingnya masih baik ( tidak pecah ), hingga retaknya hanya plaster dan aciannya. Retak yang terjadi adalah biasanya tegak lurus atau diagonal menyamping. Celah retak akan terbuka terus apabila struktur kembali bergerak. 
Perbaikan: Periksa untuk melihat apakah retak memanjang sampai bata / tidak (seperti dalam 1.), Jika tidak maka perbaikan diperlukan hanya untuk plester / acian. Celah-celah penyebab kembali terjadi retak ketika struktur bergerak dan perluasan / gerakan sendi harus dipotong untuk melepaskan tekanan.( seperti perbaikan dalam 1 )

Buka retak kira-kira lebar 1 cm sampai ke bata,kemudian isi celah retak dengan adukan semen pasir 1 : 5 dengan ditambahkan polimer**  4 %  , setelah 3 hari tutup dan rapihkan celah yang sudah terisi plaster sebelumnya dengan Acian Putih TR 30 + 4 % polimer**

3. Retak plester – acian pada pipa konduit 
Penyebab: Celah pemasangan  pipa listrik atau air yang tidak dipotong sampai bata, celah hanya dibuat sampai plaster atau pipa hanya diletakkan diatas bata kemudian diplaster kembali. 
Tipe retak ini biasanya menciptakan celah lurus sepanjang garis pipa.

Perbaikan: Buka kembali plester pada konduit  dengan lebar 5 cm. Bungkus pipa dengan kawat ayam kemudian kemudian isi celah  dengan adukan semen pasir 1 : 5 dengan ditambahkan polimer**  4 %  , setelah 3 hari tutup dan rapihkan celah yang sudah terisi plaster sebelumnya dengan Acian Putih TR 30 + 4 % polimer**

4. Retak karena bahan yang berbeda 
Penyebab: Plasteran yang menutupi Sambungan dinding yang berbeda misalnya pasangan bata dengan permukaan beton atau kayu.   Tembok dengan mudah akan retak karena gerakan yang berbeda dari struktur dengan non struktur yang berbeda sifat. Tipe Retak ini biasanya retak lurus sepanjang sambungan dan mudah akan muncul kembali setelah perbaikan.
Perbaikan: Diantara kedua permukaan tersebut harus dibuat dilatasi. Potong kembali plester sepanjang retak dengan lebar  maksimal 1 cm.  Isi dengan plester + polimer 4% **. Selesai 2mm lalu dengan TR30 Acian Putih + 4% Polymer **. Setelah 1 hari buat tali air , alur lurus 3mm lebar dan 3mm mendalam sepanjang garis retak sebelumnya. Jika diinginkan tampilan yang rata maka isi tali air diatas menggunakan sealant paintable ( sealent yang dapat dicat, seperti polysulfide)


5. Retak pada plester – acian karena penyusutan.
Penyebab: Aplikasi acian terlalu dini pada plester yang belum berhenti menyusut karena plaster terlalu tebal dalam satu kali aplikasi dan kadar lumpur yang tinggi pada pasir dalam plaster >5%.
Acian harus diaplikasikan minimal 14 hari setelah plester ketika sebagian besar penyusutan telah berhenti. 
Tipe retak ini seperti retak seribu ( pecah telur ),apabila diraba oleh tangan terasa lebih dalam retak ini dapat mengulang Perbaikan.  Isi retak sebelum pengecatan menggunakan TR30 Acian Putih dicampur dengan Polymer** 2% kemudian keesokan harinya ratakan  dengan amplas halus  setelah itu Cat setelah 5 hari.

6. Retak rambut pada acian
Penyebab: Aplikasi acian terlalu dini pada plester yang belum berhenti menyusut , Kadar lumpur yang tinggi pada pasir dalam plaster, terlalu banyak / sedikit semen pada plaster, terlalu banyak / sedikit air pada aplikasi plaster,dinding plaster terlalu kering dan aplikasi acian pada cuaca terik dan tiupan angin kencang. Tipe retak ini seperti retak seribu ( pecah telur ) retak ini dapat mengulang apabila kadar lumpur pada plaster yang digunakan telalu tinggi ( > 5 % ) Perbaikan: Apabila kondisi retak rambut halus gunakan base coat atau cat dasar untuk menutupnya, jika retak lebih besar dari garis rambut perbaiki retak ( seperti langkah pada no 5 ).

** Polimer: kelas tertinggi disebut Acrylic 100% (cat kelas eksternal) tetapi sering kelas yang lebih rendah dari PVAc lebih mudah tersedia (Lem Putih). Campur dengan air sebelum menambahkan TR30 Acian Putih.


7. Semen acian tradisional 

Memiliki penyusutan tinggi selama waktu setting awal dan tukang akan terus menggosok acian untuk mengisi celah-celah. Setelah beberapa hari tukang kembali mengisi retak yang terjadi dengan plamur. Acian semen tidak direkomendasikan karena terlalu kaku dan mudah akan retak dan lepas. Lebih baik dan lebih murah untuk menggunakan TR30 Acian Putih yang dirancang untuk ikatan yang baik dan fleksibilitas menggunakan semen, kapur dan polimer dalam produk premixed dari Tiga Roda.